sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Indonesia Dihantui Krisis Pupuk hingga Ancaman Ketahanan Pangan, Sudah Siap?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
21/03/2023 11:32 WIB
Pasca pandemi Covid-19 menghantam, perekonomian Indonesia mengalami gelombang yang kuat dalam beberapa tahun terakhir, dengan rekor pertumbuhan sepanjang 2022.
Indonesia Dihantui Krisis Pupuk hingga Ancaman Ketahanan Pangan, Sudah Siap? (Foto: MNC Media)
Indonesia Dihantui Krisis Pupuk hingga Ancaman Ketahanan Pangan, Sudah Siap? (Foto: MNC Media)

Dewi menambahkan, Indonesia juga mengimpor pupuk dari Rusia di mana negara Beruang Merah ini menjadi salah satu pemasok utama pupuk RI. (Lihat grafik di bawah ini.)

 

Sepanjang Januari hingga Juli 2022, Indonesia telah mengimpor pupuk sebanyak 3.907,78 ribu ton. Jumlah ini turun sebesar 17,1% dibandingkan volume impor pupuk pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebanyak 4.711,4 ribu ton.

Oleh karena itu, sektor pangan paling rentan terpengaruh oleh ketidakpastian global, yang berdampak pada peningkatan produksi dan konsumsi pertanian dan berkontribusi terhadap inflasi yang lebih tinggi.

Meskipun, dibandingkan dengan banyak negara, inflasi sekitar 5,5% relatif rendah, tetapi tetap merupakan angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir bagi Indonesia.

Angka itu dua kali lipat dari tingkat inflasi negara tetangga Malaysia dan Thailand tahun ini.

Pada bulan Januari, Bank Indonesia, menaikkan suku bunga utamanya sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%, kenaikan keenam berturut-turut.

Pemerintah Indonesia bekerja keras untuk melindungi konsumen Indonesia dari kenaikan harga, namun pemerintah harus menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar 30% untuk melindungi APBN.

Elisabeth mengatakan Indonesia akan membayar harga untuk perang Ukraina dalam hal daya beli yang lebih rendah dan krisis fiskal karena perpajakan bergeser dari produsen ke konsumen. Sementara pada saat yang sama investor cenderung menjauh dari Indonesia.

Indonesia, salah satu kisah sukses Asia dalam beberapa tahun terakhir yang tidak terlalu terpukul dibandingkan negara-negara berkembang lainnya akibat perang Rusia-Ukraina.

Namun awan badai tetap ada dan perlambatan pertumbuhan ekstrem yang dialami oleh negara-negara maju akan menyebabkan lebih banyak gejolak bagi Indonesia. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement