Anindya menilai, perubahan pasar ini akan menimbulkan reaksi dari Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya juga sudah menjadi mitra dagang Indonesia.
Di sisi lain, Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang tidak melulu mengandalkan konsumsi domestik dan belanja pemerintah saja.
"Tentu hal ini akan memberikan comment tertentu terutama dari Amerika. Tapi secara prinsip, Indonesia negara non block, mempunyai hak juga untuk mengakses pasar-pasar yang baru," ujar Anindya.
"Karena Indonesia juga mesti maju, dan kita tidak ber-politik ke apapun, kecuali ingin memperluas dan memperkuat perekonomian kita. Bagaimana kita bisa menggerakkan perekonomian, tidak hanya hanya fokus pada konsumsi domestik dan belanja pemerintah," katanya.
(Fiki Ariyanti)