Mohammad Yan Yusuf
1. Inflasi
Tingkat inflasi menjadi salah satu pendorong utama fluktuasi harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin meningkat nilai emas. Emas dianggap sebagai aset yang stabil dan dapat menjaga nilainya ketika menghadapi inflasi yang tinggi. Permintaan yang tinggi juga dapat menjadi pemicu kenaikan harga emas.
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter yang diimplementasikan oleh bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve atau The Fed, dapat memainkan peran kunci dalam menentukan harga emas. Penurunan suku bunga oleh The Fed, sebagai contoh, dapat membuat investasi emas lebih menarik karena daya tarik dolar berkurang. Hal ini berpotensi mendorong kenaikan harga emas.
3. Penawaran dan Permintaan Emas
Prinsip dasar penawaran dan permintaan juga berlaku pada pasar emas. Jika permintaan melampaui penawaran, harga emas akan naik. Sebaliknya, jika penawaran lebih tinggi dari permintaan, harga emas cenderung turun.
4. Kondisi Global
Kondisi politik, ekonomi, krisis, resesi, dan perang dapat menjadi pemicu fluktuasi harga emas. Ketidakstabilan ekonomi atau keadaan krisis dan perang dapat mendorong kenaikan harga emas. Kondisi global yang tidak pasti cenderung membuat investor mencari keamanan dalam emas.
5. Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat (AS)
Harga emas di pasar domestik sering merujuk pada harga emas internasional yang dikonversi ke mata uang lokal, seperti rupiah. Oleh karena itu, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memengaruhi harga emas dalam negeri. Pelemahan rupiah terhadap dolar AS dapat menyebabkan penguatan harga emas dalam negeri, sementara penguatan rupiah cenderung menekan harga emas lokal.
