Jadi Ketua Umum, Pengukuhan Arsjad Rasjid Akan Dilaksanakan di Munas Kendari

IDXChannel - Dua calon ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid sepakat melalui musyawarah mufakat terkait pemilihan ketua umum Kadin Indonesia.
Adapun hasil musyawarah tersebut akan dibawa ke Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kadin di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 30 Juni-1 Juli 2021. Musyawarah setuju untuk menunjuk Anindya Bakrie sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia dan Arsjad Rasjid menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026.
"Selanjutnya hasil kesepakatan (musyawarah dan mufakat) disahkan secara formal dalam acara Munas, tentu serah terima tongkat estafet dari pak Rosan kepada pak Arsyad dilakukan," ujar Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Kadin Indonesia, Benny Soetrisno kepada MNC Portal Indonesia, Senin (28/6/2021).
Mengenai prosesi serah terima jabatan akan dilangsungkan atau tidak pada saat Munas, Benny menyebut hal tersebut belum diketahui karena keputusan harus melalui Munas nantinya.
Covid Melonjak, Munas KADIN Diminta Ditunda
"(Sertijab ketua umum Kadin) tergantung keputusan dalam Munas," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, bersama dua calon ketua umum Kadin, yakni hari ini melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut membahas persiapan menjelang Pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kadin Indonesia yang akan diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 30 Juni-1 Juli 2021. Selain mengadakan Munas, Kadin juga akan mengadakan vaksinasi Covid-19 besar-besaran.
"Termasuk dalam kegiatan itu kita akan melakukan vaksinasi besar-besaran 15.000 vaksinasi yang akan kita lakukan," ujar Rosan.
Rosan menambahkan, kegiatan Munas VIII Kadin akan dilaksanakan di ruangan terbuka dengan protokol kesehatan sangat ketat dan dilengkapi dengan tes PCR secara berkala.
"Semua dilakukan dengan PCR dan semuanya mengacu pada prokes yang sangat ketat dan alhamdulillah bapak Presiden mendengarkan dan tentunya insyaAllah bapak presiden menghadiri acara di Kendari," kata dia.
"Dan juga pada saat ini kita melihat bahwa disampaikan Kendari bukan zona merah, sehingga bisa dilaksanakan dan kita ikuti aturan pemerintah, dan semua yang datang itu di PCR bukan hanya tiap hari tetapi yang keluar dari lokasi kita antigen dan PCR," sambungnya. (TYO)