Pada Januari 2022 tercatat di 3,35 persen. Sementara Januari 2023 di 5,71 persen dan Januari 2024 diawali dengan inflasi pangan di 7,22 persen.
"Kuncinya adalah bagaimana dihubungkan ke hilirnya, makanya kita pertemukan hulu sama hilirnya. Jangan petani dibeli murah terus. Kita sudah hitung harga acuan pembelian yang sudah dibuat Badan Pangan Nasional. Itu tolong menjadi acuan. Kalau lebih sedikit atau kurang sedikit, itu biasa, tapi jangan terlalu jauh," katanya.
Arief juga menjelaskan kembali tentang kondisi gula konsumsi. Ia tegaskan bahwa pengadaan Gula Kristal Mentah (GKM) atau raw sugar dari luar Indonesia sejumlah 200 ribu ton, itu semata-mata untuk penguatan stok CPP.
"GKM itu diputuskan dalam Rakortas 200 ribu ton, ini dipakai untuk CPP. Produksi kita cukup, sekali lagi, ini bukan karena kekurangan, tapi produksi kita cukup. Apapun yang terjadi ini ada untuk CPP. Tapi stok hari ini di PTPN ada 200 ribu ton, ini akan kita lepas semua," ujar Arief.
"Kenapa dilepas? Supaya harganya nanti seperti yang diperintahkan Bapak Presiden, menjelang puasa dan lebaran, harganya baik. Jadi sebentar lagi, gula dilepas semua," lanjutnya.
(Febrina Ratna Iskana)