sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jalan Tol Akses Patimban Seksi II Siap Dibangun, Japek-Pelabuhan Hanya 40 Menit

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
21/12/2025 19:00 WIB
Hutama Karya kontrak pekerjaan konstruksi Jalan Tol Akses Patimban Paket II. Proyek ini bakal mendukung akses menuju Pelabuhan Patimban dengan Tol Trans Jawa.
Jalan Tol Akses Patimban Seksi II Siap Dibangun, Japek-Pelabuhan Hanya 40 Menit. (Foto: Dok. Hutama Karya)
Jalan Tol Akses Patimban Seksi II Siap Dibangun, Japek-Pelabuhan Hanya 40 Menit. (Foto: Dok. Hutama Karya)

IDXChannel - PT Hutama Karya (Persero) menandatangani kontrak pekerjaan konstruksi Jalan Tol Akses Patimban Paket II. Proyek ini bakal mendukung akses menuju Pelabuhan Patimban serta keterhubungannya dengan jaringan Tol Trans Jawa.

Ruang lingkup Paket II meliputi pembangunan jalan tol sepanjang ±4,26 kilometer dengan konfigurasi 2 jalur 2 lajur utama, termasuk pembangunan sejumlah struktur dan konektivitas utama, yakni Simpang Susun Pasir Bungur, Overpass Waladin, Underpass Sukamandi-Kalijati, Overpass Babakan Laya, jembatan perlintasan saluran irigasi Tarum Timur dan perlintasan rel kereta api.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah, mengatakan kehadiran jalan tol ini diharapkan memperkuat rantai logistik menuju Pelabuhan Patimban dan membuat perjalanan dari koridor Tol Trans Jawa ke kawasan pelabuhan lebih efisien.

Terutama bagi angkutan barang dari kawasan industri melalui pemangkasan waktu tempuh dari Jalan Tol Cikampek KM 89+475 ke Pelabuhan Patimban dari sekitar 1 jam 52 menit menjadi 40 menit.

"Pemangkasan waktu tempuh menjadi indikator manfaat yang dirasakan, karena jalur menuju Patimban menjadi lebih ringkas dan pergerakan logistik dari Subang lebih terukur," ujarnya dalam pernyataan resmi dikutip Minggu (21/12/2025).

Ia menambahkan, kompleksitas elemen pekerjaan menjadikan pelaksanaan di lapangan sarat tantangan teknis dan operasional. Koridor penanganan proyek yang melintasi saluran irigasi Tarum Timur, bersinggungan dengan jalur rel Jakarta-Surabaya, serta melewati jalan kabupaten yang tetap aktif digunakan masyarakat.

Mardiansyah mengatakan hal itu menuntut pengaturan metode kerja yang cermat, manajemen lalu lintas yang terencana dengan baik, serta koordinasi intensif dengan pemangku kepentingan setempat menjadi kunci untuk menjaga ketertiban area kerja dan lingkungan sekitar, dan memastikan keselamatan publik, serta mempertahankan kelancaran aktivitas di sekitar proyek.

"Hutama Karya berkomitmen untuk menempatkan keselamatan kerja sebagai prioritas, sekaligus menerapkan pengendalian risiko pada area yang bersinggungan dengan utilitas dan prasarana eksisting," tuturnya.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement