Heru menjelaskan tujuan dengan dinaikannya tarif tol ini akan menjaga iklim investasi yang sehat, atau disebutkan sebagai kelayakan bisnis jalan tol. Lagi pula Jasamaga juga tidak memiliki wewenang untuk memberikan dispensasi tarif jalan tol ketika memasuki musim lebaran.
"Terkait diskon, sampai sekarang belum ada diskusi ke sana. Kami meyakini saat ini bahwa kondisi kami fokus adalah sisi peningkatan pelayanan," pungkas Dwimawan Heru.
Sebelumnya Jasa Marga memperkirakan setidaknya 51 persen pemudik yang akan meninggalkan Jakarta akan memilih jalur darat pada musim mudik lebaran 2022.
"Memang bahwa mayoritss ke timur rekayasa-rekayasa kita lakukan kita mengevaluasi proyeksi lalu lintas. Kita akan membuat perencanaan, semua ruas kita kaji,” tutup Dwimawan. (RAMA)