sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jelang Bulan Puasa, DPR Minta Badan Pangan Stabilkan Harga dan Stok Sembako

Economics editor Dinar Fitra Maghiszha
05/03/2022 18:23 WIB
Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) memiliki peran yang vital dalam mengurusi persoalan ketersediaan bahan pokok.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) memiliki peran yang vital dalam mengurusi persoalan ketersediaan bahan pokok. (Foto: MNC Media)
Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) memiliki peran yang vital dalam mengurusi persoalan ketersediaan bahan pokok. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan memaparkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) memiliki peran yang vital dalam mengurusi persoalan ketersediaan bahan pokok.

Menurut Daniel, lembaga yang bertanggungjawab langsung terhadap Presiden Joko Widodo itu perlu melakukan koordinasi dengan para pihak untuk mengatasi dua persoalan utama pangan menjelang bulan puasa.

"Kita harus uji efektivitas Badan Pangan, nah sehingga mereka harus duduk bersama, melakukan koordinasi yang kuat, jangan saling melempar masalah," kata Daniel dalam Dialog 'Quo Vadis Sembako Nasional', secara virtual, Sabtu (5/3/2022).

Pertama, Daniel mencermati Bapanas perlu memastikan ketersediaan bahan pokok dapat terjamin dengan baik sebelum puasa, saat puasa, hingga hari raya Idul Fitri.

Keseimbangan stok bahan pokok dengan permintaan masyarakat juga menjadi isu penting bagi Badan Pangan.

Yang kedua, Daniel memandang lembaga yang dibentuk Presiden Jokowi melalui Perpres Nomor 66 Tahun 2021 itu perlu untuk memastikan kestabilan harga di pasaran, agar dapat dijangkau oleh seluruh level masyarakat.

"Mereka perlu memastikan harga tidak naik melambung tinggi, sehingga kalau tinggi, harus segera diantisipasi bersama-sama, bagaimana melakukan intervensi di pasar secara efektif," lanjutnya.

Selain dua hal tersebut, Daniel juga mengharapkan pemerintah dapat memiliki data pangan yang akurat. Dirinya menilai bahwa selama ini setiap kementerian memiliki data yang berbeda-beda.

"Karena dengan data yang valid, pemerintah bisa membuat perencanaan yang baik, kalau misalkan datanya gak valid, rencananya jadi kacau," pungkasnya. (TIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement