"Karena persaingan antar negara saat ini sangat ketat sekali, baik memperebutkan kue ekonomi, kue investasi. Semua bersaing dan saling memperbaiki diri, kecepatan perizinan, kecepatan pelayanan, kecepatan pembebasan lahan. Karena kalau tergantung APBN gak akan bisa tumbuh, investasi menjadi kunci," kata Jokowi.
Jokowi bersyukur karena pada masa Pandemi COVID-19 yang lalu, sektor perumahan dan properti merupakan salah satu sektor yang masih tumbuh positif. Dengan kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 16% dan menyerap tenaga kerja sebesar 13,8 juta orang/tahun.
"Sektor perumahan dan properti memiliki multiplier effect yang dapat menggerakkan 185 subsektor industri lainnya, seperti material bahan bangunan, furniture, perdagangan retail sampai pembiayaan," kata Presiden.
(SLF)