"Di urusan pangan, kedaulatan pangan, ketahanan pangan betul-betul harus menjadi konsentrasi kita, fokus kita ke depan. Dan setiap daerah harus memiliki keunggulan pangan masing-masing sesuai dgn karakteristik tanahnya, dan kondisi masyarakatnya, dan sesuai tradisi makan warganya. Jangan dipaksa-paksa. Karenaa memang setiaap daerah itu memiliki karakter yang berbeda-beda," jelasnya.
Jokowi mencotohkan pada daerah Papua, tanahnya cocok untuk ditanami sagu. Masyarakatnya juga telah terbiasa mengkonsumsi sagu sebagai makanan pokok pengganti beras.
Sedangkan di NTT bagus untuk ditanami Sorgum dan jagung. Sorgum pun bisa menjadi alternatif pengganti gandum yang saat ini harganya melambung tinggi akibat adanya perang Rusia dan Ukraina.
"Ini yang harus mulai dipikirkan dan saya berterima kasih kepada bu Mega, BRIN sekarang diarahkan kepada riset penelitian hal-hal yang berkaitan dengan pangan. Arahnya ke depan bener. Bener memang harus ke sana," tutup Jokowi. (RRD)