Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan RAPBN 2026 akan mengutamakan delapan agenda prioritas, yaitu swasembada pangan, terutama beras dan jagung, untuk menjaga harga stabil dan menyejahterakan petani serta nelayan.
Kedua, peningkatan produksi minyak dan gas, menjaga stabilitas harga, dan mempercepat transisi menuju energi bersih.
Kemudian, program MBG ditargetkan menjangkau 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita, yang akan menerima asupan gizi optimal melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Selanjutnya, pemerintah berkomitmen mengalokasikan 20 persen dari anggaran pendidikan, sekitar Rp757,8 triliun, yang merupakan alokasi terbesar dalam sejarah Indonesia, untuk mencetak SDM unggul.
Kelima, pelayanan kesehatan dijamin adil dan merata. Anggaran kesehatan 2026 dialokasikan Rp244 triliun, dengan pemerintah menanggung sepenuhnya biaya asuransi bagi 96,8 juta masyarakat miskin dan rentan.
Kemudian, pemerintah bertekad menghidupkan ekonomi rakyat melalui penguatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Sebanyak 80.081 koperasi telah terbentuk untuk mempermudah akses masyarakat ke sembako, logistik, dan layanan keuangan.
Ketujuh, pertahanan yang kuat dianggap sebagai fondasi kedaulatan, yang mencakup ketahanan ekonomi, sosial, dan politik untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Terakhir, pemerintah akan mempercepat investasi dan perdagangan global dengan memperkuat peran Danantara dan swasta sebagai motor penggerak ekonomi.
"Kadin siap berkolaborasi dengan Danantara untuk meningkatkan investasi," ujar Anin.
(Febrina Ratna Iskana)