Dinar Fitra Maghiszha
Ia menambahkan, keberhasilan ekspor tersebut tidak lepas dari ketertarikan investor asal China terhadap sektor industri hilir di Indonesia.
Menurut Anindya, keberhasilan di sektor stainless steel menunjukkan potensi besar jika kerja sama diperluas ke sektor lain, seperti bahan baku baterai, alumina, dan aluminium. Ia menilai capaian ini merupakan buah dari kebijakan hilirisasi yang tepat.
Menurut Anin, pendekatan investasi yang fokus pada pengolahan dalam negeri dapat membawa dampak langsung terhadap nilai ekspor. Selain mendorong pertumbuhan industri, hal ini juga menciptakan lapangan kerja baru di berbagai daerah.
“Jadi, kita melihat bahwa justru kita surplus 2 miliar dolar AS dengan China dan ini dicapai karena hilirisasi yang sukses dalam investasi kedua negara ini,” ujarnya. (Wahyu Dwi Anggoro)
