IDXChannel - Direktur Sarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Danto Restyawan mengatakan, jumlah motor listrik berbasis baterai yang telah memiliki Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) sudah ada 56.988 unit.
"Jumlah kendaraan listrik sampai saat ini baru mencapai 56.988 unit. Ini total jadi ada yang asli dari pabrikan dan juga konversi," ujar Danto dalam acara Sosialisasi Program Konversi Motor Listrik yang dipantau secara virtual melalui youtube Kementerian ESDM, Selasa (4/4/2023).
Dalam paparan data kendaraan bermotor listrik yang ditampilkan oleh Danto tersebut, terdapat 10 mobil barang listrik, kendaraan listrik jenis mobil penumpang sebanyak 13.369 unit, kemudian kendaraan listrik jenis motor roda 2 sebanyak 43.224 unit, kendaraan roda 3 sebanyak 306 unit dan bus listrik sebanyak 79 unit.
Adapun jumlah sertifikasi registrasi uji tipe kendaraan bermotor listrik pada 2019 terdapat 1.065 unit, 2020 terdapat 2.457 unit, 2021 terdapat 11.989 unit, 2022 terdapat 25.262 unit.
Sedangkan jumlah sertifikasi uji tipe kendaraan bermotor listrik pada 2019 ada 14 tipe, 2020 sebanyak 52 tipe, 2021 sebanyak 54 tipe, 2022 sebanyak 97 tipe dan di 2023 sebanyak 42 tipe.
Sementara itu, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penerima subsidi konversi kendaraan motor listrik senilai Rp7 juta sebanyak 50 ribu unit di tahun 2023.
"Target penerima bantuan pemerintah di tahun ini, tahun 2023 adalah sebanyak 50 ribu unit dan tahun depan Insyaallah akan kita tingkatkan menjadi 150 ribu unit," kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi akan ada peningkatan penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia pada 2030 mencapai 15 juta unit.
"Apabila target KBLBB (kendaraan bermotor listrik berbasis baterai) tercapai 2030 yaitu mobil listrik sebesar 2 juta unit, motor listrik 13 juta unit akan terjadi penghematan BBM sebesar 8,1 juta kiloliter dan pengurangan emisi CO2 sebesar 17,6 juta ton," kata Arifin dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI yang disiarkan daring, Senin (21/11).
(SLF)