Agi Ilman
IDXChannel - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum memutuskan rencana mengaktifkan kembali Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung.
Wakil Menteri Perhubungan Suntana menyatakan ada permintaan dari Wali Kota Bandung Muhammad Farhan untuk mengaktifkan kembali Bandara Husein Sastranegara. Namun, usulan tersebut masih dalam tahap koordinasi dengan pemerintah daerah.
Salah satu faktor utama yang akan menjadi pertimbangan yaitu beban keuangan daerah dalam mengoperasikan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka. “Bebannya itu dari Pemda Rp60 miliar per tahun. Tentu itu jadi pertimbangan. Nanti kita putuskan mana yang lebih efektif dan efisien,” ujarnya.
Suntana menegaskan belum ada keputusan final mengenai pengaktifan kembali Bandara Husein. Ia menyebut, evaluasi masih akan dilakukan bersama pemerintah daerah.
“Kita akan bicarakan. Tadi kan saya jawab, Husein, apa Kertajati. Tapi prinsipnya untuk kebaikan masyarakat dan pemerintahan daerah kita akan mencari solusi yang paling sangat masuk akal dan mendukung semua ini," katanya.
Terkait klaim Pemerintah Kota Bandung soal hilangnya potensi 4 Juta wisatawan sejak Bandara Husein berhenti melayani penerbangan komersial, Suntana mengatakan akan menelaah lebih lanjut data tersebut.
“Saya datanya tidak terlalu pasti. Tentu pak wali kota punya argumen dan itu akan jadi bahan diskusi kita,” ujarnya.
Ia juga menyatakan belum bisa menetapkan tenggat waktu keputusan. “Enggak bisa dikatakan target ya, nanti kita akan bicarakan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan tetap bersikeras agar Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung kembali dibuka. Menurutnya, sejak bandara tersebut ditutup, potensi wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung kini hilang.
"Prinsipnya saya akan berjuang terus untuk ke pemerintah pusat membuka kembali bandara Husein dan mengembalikan kejayaan Husein tahun 2019 sebelum Covid-19," ujarnya, Selasa (24/6).
Menurut Farhan, angka kunjungan wisatawan saat ini dapat mencapai 4 juta kunjungan wisatawan. Angka tersebut berasal dari berbagai wilayah dan mancanegara bahkan ada 20 persen wisatawan berasal dari luar negeri.
"Dari kemarin sebetulnya (dibuka). Kita kehilangan 4 juta wisatawan tiap tahun," kata Farhan.
(Febrina Ratna Iskana)
