IDXChannel - Direktur Serealia, Direktorat Jendral Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Ismail Wahab, mengatakan BUMN pangan Bulog kerap tidak mau membeli beras dari penggilingan dengan harga pasar.
Sehingga menurutnya hal itu kadang membuat Bulog tidak bisa memenuhi tambahan stok beras cadangaan. Padahal, Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan BUMN pangan untuk menyerap pangan lokal.
"Arahan bapak presiden ini kan sebenarnya Bulog diperintahkan untuk membeli harga beras sesuai dengan harga pasar," ujar Ismail dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (18/11/2022).
Lebih lanjut Ismail Wahab memaparkan, harga beras pada periode 3 bulan terakhir ini memang cenderung mengalami kenaikan. Hal itu dikarenakan bukan masuk musim panen, sehingga produktivitasnya cenderung menurun.
"Jadi rata-rata penggilingan memberikan harga Rp10.300 harga berasnya, tetapi Bulog menyampaikan, kami hanya menerima Rp9.700, itu kendalanya," kata Ismail.
"Kalau Bulog tetap bertahan di harga Rp9.700, penggilingan lebih baik menjual kepada pasar atau kepada misalnya pengepul beras lain yang harganya bisa menerima," lanjutnya.
Menurutnya hal ini yang membuat Bulog terkadang terkendala dalam pemenuhan stok yang ditargetkan pemerintah. Kerap mau membeli barang dibawah harga pasaran.
"Harga di luar sudah Rp10 ribu, Bulog mau ngambilnya Rp9.700," pungkasnya. (NIA)