IDXChannel - Bayang-bayang kondisi pasar global yang kini tengah terpuruk membuat pengusaha tekstil di DIY membidik pasar domestik. Hanya saja, mereka khawatir kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) akan membuat bisnis mereka kembali terpuruk.
Ketua Badan Pengurus Provinsi (BPP) Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) DIY Iwan Susanto menuturkan setelah hari Raya Idul Fitri, pasar tekstil domestik kembali bergairah.
Selain tren masyarakat yang kembali berbelanja, aktifnya kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) membawa kabar gembira bagi pengusaha tekstil, khususnya seragam sekolah. "Masyarakat kembali berburu baju seragam,"kata dia.
Menurut Iwan, tantangan kali ini memang cukup berat karena semuanya belum pulih. Industri tekstil yang berusaha bangkit usai terpuruk akibat pandemi covid19 dikhawatirkan kembali mengalami hal serupa dengan kenaikan bahan bakar minyak.
"Seperti diketahui, Pemerintah akan mengambil langkah sangat pahit ke depannya dengan menaikkan BBM. Hal ini membuat kalangan dunia usaha harus bersiap-siap sebab daya beli masyarakat akan mengalami penurunan," ungkap dia.
Ia menambahkan, kondisi pasar global akan semakin berat yang tercermin dari turunnya permintaan ekspor. Oleh karenanya, ia meminta pemerintah untuk menjaga pasar domestik, khususnya menjelang pemilu.
"Hanya saja market domestik perlu dijaga karena negara-negara lain juga berusaha masuk ke Indonesia. Impor-impor ini malah membanjiri. API semakin pusing karena kran impor malah dibuka, tidak tahu kenapa malah bisa muncul," tanyanya heran.
(DES)