sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kenaikan Harga Pupuk Jadi Salah Satu Pendorong Minyak Goreng Mahal

Economics editor Michelle Natalia
08/02/2022 12:36 WIB
Kenaikan harga pupuk berbasis nitrogen dan fosfat berdampak pada menurunnya produktivitas kelapa sawit Indonesia.
Kenaikan harga pupuk berbasis nitrogen dan fosfat berdampak pada menurunnya produktivitas kelapa sawit Indonesia. (Foto: MNC Media)
Kenaikan harga pupuk berbasis nitrogen dan fosfat berdampak pada menurunnya produktivitas kelapa sawit Indonesia. (Foto: MNC Media)

“Cuaca buruk yang menyebabkan banjir di perkebunan kelapa sawit juga mengganggu produktivitas dan kegiatan bercocok tanam,” imbuhnya.

Kelangkaan pasokan minyak sawit mentah atau crude palm oil/CPO juga turut berkontribusi pada tingginya harga minyak goreng di Indonesia. Minyak goreng di Indonesia, umumnya dihasilkan dari CPO yang harga domestiknya berkorelasi langsung dengan harga CPO internasional.

Sepanjang 2021, harga CPO internasional naik sebesar 36,3 persen dibandingkan 2020. Hingga Januari 2022, harga sudah mencapai Rp15.000 per kilogram.

“Tingginya harga tersebut disebabkan oleh kekurangan pasokan di tengah meningkatnya permintaan di banyak bagian dunia karena ekonomi pulih dari gelombang kedua Covid-19,” jelas Nisrina.

Tingginya harga minyak goreng di Indonesia menjadi sorotan sejak Q4 2021 hingga awal Q1 2022. Antara Maret hingga Desember 2021. Data Indeks BU RT milik CIPS mencatat kenaikan harga sebesar 56% di Rp 20.667/liter pada Desember. Harga minyak goreng tetap mahal walaupun sudah turun sejak Januari 2022 menjadi Rp 19.555. Harga ini masih 46,2% lebih tinggi dari harga Januari 2021.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement