"Sejauh ini, enam UPTD sudah mulai bekerja dengan keterbatasan anggaran yang belum turun melalui Unit Reaksi Cepat (URC) di masing-masing UPTD," ujar Bambang.
Bambang menilai, kualitas jalan lebih sering menurun, terutama saat di musim hujan seperti di awal tahun. Di sisi lain, pihaknya juga mengalami keterbatasan anggaran, terutama pascapandemi COVID-19.
Akibatnya, setiap tahun, Dinas BPMR Jabar tidak bisa memperbaiki seluruh jalan provinsi yang mengalami kerusakan.
"Diperbaiki secara bertahap, tidak bisa sekaligus semua ruas jalan. Akan tetapi, untuk perbaikan ringan dan pemeliharaan jalan dilakukan rutin setiap bulan. Seperti tambal sulam jalan rusak atau perbaikan bahu jalan," kata Bambang seraya berharap perekonomian Indonesia dan Jabar, khususnya pada 2022 terus membaik dan meningkat.
Meski begitu, pihaknya terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik, khususnya meningkatkan kemantapan jalan agar masyarakat merasa nyaman dan aman untuk menggunakannya.