sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Korea, China, dan Jepang Berebut Investasi di RI, Bahlil Sebut Tak Ada yang Diprioritaskan

Economics editor Rina Anggraeni
29/09/2021 11:47 WIB
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan Korea Selatan dan Jepang menjadi negara yang sengit untuk menanamkan investasi di Indonesia.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan Korea Selatan dan Jepang menjadi negara yang sengit untuk menanamkan investasi di Indonesia. (Foto: MNC media)
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan Korea Selatan dan Jepang menjadi negara yang sengit untuk menanamkan investasi di Indonesia. (Foto: MNC media)

IDXChannel - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan Korea Selatan dan Jepang menjadi negara yang sengit untuk menanamkan investasi di Indonesia. Apalagi   peningkatan realisasi investasi baik secara tahunan dan kuartalan.

"Menarik lagi Korea  melampaui Jepang. Ada  komposisi sengit antara Korea, China, dan Jepang. Kami tidak pernah membedakan negara mana yang dipriotas. Ada yang bilang kita  fokus pada negara tertentu itu enggak ada.  Indonesia enggak boleh diatur," kata Bahlil dalam video virtual, Rabu (29/9/2021).

Kata dia,  Eropa telah melirik Indonesia untuk berinvestasi. Apalagi, Belanda menjadi penyumbang terbesar yang berinvestasi di Indonesia.

" Eropa sekarang mulai menjadi Indonesia tujan Investasi alternatif yang menjadi skala priotas. Dan kami melihat Belanda menjadi up ketika Inggris keluar  dari Euro dan bahkan Amerika Serikat  itu urutan ketujuh," katanya.

Sebagai informasi, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Indonesia sebesar Rp 223 triliun sepanjang April-Juni 2021.

Kinerja ini naik 16,2 persen dibandingkan periode sama di tahun lalu yang sebesar Rp 191,9 triliun. Begitu pula dibandingkan dengan kuartal I-2021 yang sebesar Rp 219,7 trilun, tercatat naik 1,5%.


Adapun, realiasi kuartal II-2021 ditopang oleh investasi langsung dari asing (penanaman modal asing/PMA) yang menyumbang 52,4 dari total investasi. Nilainya tercatat Rp 116,8 triliun atau naik 19,6% secara tahunan dan 4,5% secara kuartalan. (TIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement