Produsen baterai ion litium ini melalui anak usahanya, Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL) bekerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) untuk menggarap proyek Dragon.
Proyek Dragon merupakan pengembangan end to end dari proyek EV battery di Indonesia. Kedua entitas tengah menyusun joint feasibility study (JFS). Kajian itu terkait hilirisasi EV battery berupa RKEF, HPAL, battery material, battery cell, dan daur ulang (recycling).
"Jadi kita belajar dari mana saja, sepanjang itu untuk kepentingan nasional kita nggak usah ragu-ragu," ucapnya.
Luhut menjelaskan bahwa Indonesia masih membutuhkan sumber daya manusia (SDM) hingga teknologi dari negara lain. Karena itu, kerja sama dengan investor asing masih menjadi satu keharusan.
"Jangan kita jadi inferior bahwa kita gak bisa, tapi bahwa kita gak bisa ya kita bilang kita nggak bisa, belajar, mungkin enam bulan, mungkin setahun, sehingga dengan demikian kualitas bangunan kita juga bermutu," kata dia.