Rahmat Fiansyah
IDXChannel - Partai sayap kiri Prancis, New Popular Front (NPF) secara mengejutkan memenangi pemilu. Salah satu agenda yang diperjuangkan yakni penerapan pajak tinggi bagi orang-orang kaya.
Dikutip dari Sky News, Kamis (11/7/2024), NPF menguasai kursi terbanyak di parlemen dalam pemilu Prancis diikuti partai tengah Rennaissance yang dipimpin oleh Presiden Emmanuel Macron dan partai sayap kanan National Rally (RN) pimpinan Marine Le Pen di posisi ketiga.
Meski memenangi 180 kursi, NPF perlu berkoalisi untuk menguasai mayoritas National Assembly. Butuh setidaknya 289 dari total 577 kursi untuk menjadi mayoritas, sehingga koalisi perlu dilakukan dengan partai lain, yakni Macron (160-an kursi) atau Le Pen (140-an kursi).
Politisi NPF, Manuel Bompard menyerukan Presiden Prancis untuk memilih kadernya untuk perdana menteri (PM). Saat ini posisi PM diisi Gabriel Attay dari partai yang sama dengan Macron.
"Presiden harus memilih PM dari New Popular Front untuk menerapkan seluruh program NFP," katanya.
Saat kampanye pemilu lalu, NPF menebar janji politik yang radikal kepada konstituennya. Salah satunya menerapkan pajak penghasilan 90 persen bagi warga Prancis yang berpenghasilan di atas 400 ribu euro setahun.
Selain pajak tinggi, NPF juga berjanji untuk menaikkan upah minimum, mengontrol harga pangan, listrik, gas, dan bensin, menurunkan batas usia pensiun ke 60, dan berinvestasi besar-besaran di sektor transportasi umum dan transisi energi.
(RFI)
