"Kami akan terus memacu pertumbuhan pendapatan usaha, melalui peningkatan produksi dan produktivitas, serta optimalisasi operasional baik di hulu maupun hilir. Pada komoditas tebu dan gula misalnya, kami akan fokus meningkatkan produktivitas lahan tebu serta merevitalisasi pabrik gula melalui anak perusahaan yang kami dirikan yaitu PT Sinergi Gula Nusantara (SGN)," ungkap Ghani, Rabu (13 per 4 per 2022).
Restrukturisasi organisasi, resrukturisasi utang, program transformasi EBITDA , serta transformasi digital, kata dia, menjadi faktor utama keberhasilan transformasi PTPN Group. Restrukturisasi Organisasi dilakukan dengan mengubah dari sebelumnya strategic holding menjadi operating holding.
Selain itu, PTPN Holding melakukan transformasi digital sehingga dapat mengeskalasi tingkat efisiensi dan efektivitas pekerjaan agar lebih optimal. Salah satu program kunci transformasi yang paling berperan adalah restrukturisasi utang, di mana PTPN Holding melakukan perbaikan kinerja keuangan agar tercapai bisnis yang berkelanjutan, komprehensif, dan transparan.
Manajemen PTPN Group juga memperbaiki kesehatan finansial perusahaan. Salah satunya adalah menurunkan liabilitas jangka pendek melalui program restrukturisasi utang kepada perbankan. Pada tahun 2020, total liabilitas jangka pendek jatuh tempo sebesar Rp38,19 triliun pada 2021 turun menjadi Rp20,03 triliun.
Turunnya liabilitas jangka pendek ini membuat manajemen mampu membiayai ekspansi bisnis, dan memperbaiki arus kas (cash flow), serta memberikan ruang kepada perusahaan untuk meningkatkan belanja modal.