Berbekal pengalamannya memimpin organisasi wartawan, Nezar pernah terpilih sebagai Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia (2008-2011). Kini dia juga aktif sebagai Anggota Dewan Etik di Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), sebuah organisasi industri media digital terbesar di Indonesia.
Salah satu prestasinya di dunia jurnalistik adalah menjadi pemenang Journalism for
Tolerance Prize yang digelar International Federation of Journalist (IFJ) di Manila, Filipina, untuk liputan investigasi kerusuhan Mei 1998 yang dimuat di Majalah Tempo.
Dia juga tercatat sebagai editor jurnal pemikiran sosial dan ekonomi Prisma (LP3ES). Artikel hasil risetnya berjudul “The Television Industry in Post Authoritarian Indonesia” dimuat pada Journal of Contemporary Asia, Oxford, Inggris (2013
(IND)