IDXChannel - Praktisi energi Ari Soemarno mengatakan bahwa keberlangsungan industri minyak dan gas (migas) nasional di masa depan masih mendapat tantangan investasi dan pendanaan.
Hingga September 2021, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi investasi hulu migas mencapai USD7,9 miliar, masih 64 persen dari target Work Program and Budget (WP&B) 2021 senilai USD12,38 miliar.
Ari menekan bahwa pemerintah perlu fokus untuk masalah pendanaan mengingat Indonesia masih dinilai sebagai negara yang tidak menarik bagi investor luar negeri terkait tujuan investasi sektor migas.
"Tantangannya cuma satu, investasi dan pendanaan. Ini yang menjadi tantangan utama kita. Di sektor migas, itu negara kita sudah sejak beberapa tahun dinilai sebagai negara yang termasuk yang paling tidak menarik untuk melakukan investasi migas, dan berbagai institusi-institusi internasional sudah menyatakan itu," kata Ari dalam webinar bertema Energi Fosil Masa Depan Jumat (22/10/2021).
Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan investasi migas pada 2021 mencapai USD17,59 miliar, mencakup kontribusi dari hulu sebesar USD12,38 miliar dan hilir USD5,2 miliar. Rencana tersebut meningkat 45% dibandingkan tahun 2020.