"Kami akan menawarkan (staf) bantuan untuk pekerjaan kembali, keterampilan ulang dan kesejahteraan, termasuk dukungan keuangan di atas persyaratan hukum," tutur Toyota.
Surat kabar Kommersant Rusia, yang pertama kali melaporkan rencana tersebut, mengatakan bahwa pabrik yang memiliki kapasitas 100.000 unit per tahun yang memproduksi model Camry dan RAV4 akan dipertahankan dan mungkin dijual di masa depan.
Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Rusia menyampaikan, pihaknya bekerja sama dengan otoritas regional untuk mengembangkan pabrik tersebut.
Banyak pabrik di Rusia telah menangguhkan produksi dan cuti pekerja karena kekurangan peralatan berteknologi tinggi karena sanksi dan eksodus pabrikan Barat sejak Moskow mengirim angkatan bersenjata ke Ukraina pada 24 Februari.
Sebelumnya, Renault juga telah menjual saham mayoritasnya di produsen mobil yang berbasis di Rusia, Avtovaz, ke sebuah lembaga sains Rusia.