sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pelonggaran Pembatasan Aktivitas Dinilai Jadi Angin Segar Bagi Industri Mamin

Economics editor Shifa Nurhaliza
01/09/2021 11:37 WIB
pertumbuhan sektor mamin cenderung stagnan, sebesar 1,6% secara tahunan atau year on year.
Sektor makanan dan minuman (mamin) Ilustrasi
Sektor makanan dan minuman (mamin) Ilustrasi

IDXChannel - Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak bulan maret 2020 lalu telah mengakibatkan banyak sektor usaha di tanah air terpuruk, salah satunya makanan dan minuman (mamin). 

Bahkan, Indonesia harus merasakan terjun kedalam jurang resesi ekonomi karena mengalami pertumbuhan negatif dalam dua kuartal berturut-turut. Padahal, sektor ini biasanya cukup kebal terhadap krisis ekonomi.

Head of Corporate Rating PT Pefindo, Niken Indriarsih menyatakan, sektor industri makanan mengalami penurunan bila dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19 melanda. Penurunan dinilai tidak terlalu signifikan, dimana pada tahun ini mengalami pertumbuhan tercatat sebesar 1,6% di tahun 2020.

“Pada tahun 2021 ini, pada semester satu pun, saya melihat masih mengalami pertumbuhan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020, yaitu sekitar 2,9%,” ungkap Niken pada wawancaranya dalam program Market Review IDX Channel, Rabu (1/9/2021).

Selain itu, data statistik Bank Indonesia mencatat, pada akhir tahun 2020 pertumbuhan sektor mamin cenderung stagnan, sebesar 1,6% secara tahunan atau year on year. Level ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2019, yang mencapai 7,8%. Lesunya permintaan masyarakat juga terlihat dari indikator indeks harga konsumen, IHK yang cenderung mengalami deflasi sepanjang tahun 2020.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement