“Penjualan sepeda motor masih menunjukkan kenaikan ya, meski ada inflasi pada November. Sepeda motor kredit juga masih oke. Dari masalah pendanaan tidak menimbulkan efek besar. Masih oke kok dalam kadar normal,” kata Sigit saat dihubungi.
Secara keseluruhan, sepeda motor matic masih mendominasi angka penjualan domestik dengan 89,76 persen. Kemudian diikuti oleh motor sport yang mencatatkan 5,18 persen, dan motor bebek di angka 5,06 persen.
Sayangnya, pertumbuhan penjualan sepeda motor domestik tidak diikuti dengan pertumbuhan pada sisi ekspor . Berdasarkan data AISI, ekspor sepeda motor dalam 11 bulan di tahun ini terdata sebanyak 527.627 unit.
Angka tersebut menghalami turun sebesar 24,26 persen secara year-on-year (YoY) dari 643.828 unit pada periode yang sama tahun lalu. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor eksternal yang menyebabkan jumlahnya menurun.
“Permintaan dari beberapa negara tujuan ekspor daya belinya lemah. Bahkan, ada yang menunjukkan penurunan, seperti negara-negara Asia dan Eropa. Ini faktor utama yang buar jumlah ekspor turun,” ujar Sigit.