Menurut data Perbanas, pertumbuhan Indonesia pada kuartal II-2023 mencapai 5,17% (YoY) yang ditopang oleh pemulihan sektor manufaktur serta stabilitas kinerja sektor pertanian dan sektor perbankan.
"Sektor pertanian sebagai salah satu leading sector berhasil mencatatkan pertumbuhan positif setiap tahunnya, di mana pada tahun 2022 mencapai 2,25%," kata dia.
Resiliensi sektor pertanian menunjukkan kekuatan sektor ini dalam menopang perekonomian Indonesia sehingga kita harus lebih mendorong kinerja sektor ini melalui hilirisasi industri untuk menciptakan value added dan juga value-added capture yang dapat meningkatkan nilai hasil tani dan perekonomian Indonesia secara umum.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh kinerja sektor perbankan yang pada kuartal II 2023:
- Rasio kecukupan modal (CAR) terjaga pada level 27,6%;
- NPL bruto turun ke level 2,3%;
- Pertumbuhan kredit mencapai 7,76% (YoY).
"Bank Indonesia memperkirakan kredit perbankan akan tetap tumbuh positif pada tahun 2024 sekitar 8%-11%," katanya.
(FRI)