IDXChannel – Bank Indonesia (BI) resmi memulai operasi repo dengan menggunakan obligasi korporasi sektor perumahan milik PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebagai underlying.
Langkah ini dilakukan untuk memperdalam pasar pembiayaan perumahan sekaligus menyediakan instrumen likuiditas baru bagi perbankan.
Pada tahap awal, BI hanya menerima obligasi yang diterbitkan SMF sebagai underlying repo. Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan hasil lelang perdana repo menggunakan obligasi korporasi SMF mencapai Rp290 miliar pada transaksi 10 November 2025, dengan tingkat imbal hasil 4,85 persen. Transaksi ini dilakukan untuk tenor satu minggu.
Destry menjelaskan, kendati outstanding obligasi SMF berada di kisaran Rp25 triliun, tidak seluruhnya bisa digunakan untuk repo karena BI menetapkan syarat tertentu, termasuk keharusan obligasi aktif diperdagangkan dalam 30 hari terakhir.
“Dan Alhamdulillah sudah masuk Rp299 miliar. Walaupun tadi kan memang outstanding SMF kan sekitar Rp25 triliun, tapi kemudian kami ada syaratnya juga. Jadi misalnya 30 hari terakhir itu sudah aktif diperdagangkan,” katanya dalam acara Pengenalan Surat Utang SMF sebagai Underlying Transaksi REPO Bank Indonesia, Kamis (20/11/2025).
Sejauh ini, sudah ada sembilan bank yang memanfaatkan fasilitas repo obligasi SMF dengan BI. Menurut Destry, tingkat repo ini lebih rendah dibandingkan special rate bank sehingga memberi insentif bagi perbankan karena dapat menurunkan biaya dana (cost of fund).
Fasilitas repo ini diharapkan semakin memperkuat pendanaan sektor perumahan. Dengan pendanaan SMF yang lebih likuid dan murah, bank akan lebih mudah mendapatkan likuiditas dan pada akhirnya dapat menyalurkan KPR dengan biaya lebih rendah.
“Jadi mari kita mempunyai komitmen yang sama dalam rangka untuk memperdalam pasar keuangan kita, supaya bukan hanya stabilitas yang kita bisa dapatkan, tapi juga menjadi sumber pembiayaan, seperti sekarang yang menjadi sasaran pemerintah, bagaimana pembelian perumahan harus bisa kita support bersama-sama,” tuturnya.
Adapun hadir dalam acara ini diantaranya Wakil Menteri Keuangan Suahasil, Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI Agustina Dharmayanti, Dirjen Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan Masyita Crystallin, Direktur Treasury and International Banking BRI Farida Thamrin dan Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo.
(kunthi fahmar sandy)