Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu menambahkan, seperti juga biosolar, BBM Bioetanol E5 tentu saja lebih ramah terhadap lingkungan dan dapat mengurangi sumber daya fosil serta impor BBM, apalagi kalau komposisi etanol-nya secara bertahap ditingkatkan menjadi 30 persen atau lebih.
Namun, perlu didalami bagaimana dengan kondisi stok, ketersediaan sumber dan proses pembuatan bioetanol ini, agar tidak terjadi kompetisi antara “fuel” dan “food”.
"Seperti juga biosolar, maka bioetanol ini juga sangat bergantung pada ketersediaan sumber etanolnya," tukasnya.
(DES)