Emma menambahkan, kendati setoran perseoan mengalami penurunan, namun angkanya masih tetap terjaga di atas Rp300 triliun dengan rata-rata pertumbuhan 34 persen setiap tahun sejak 2020.
Adapun realisasi setoran Pertamina kepada pemerintah pada 2020 sebesar Rp126,7 triliun, meningkat jadi Rp167,7 triliun pada 2021. Lalu meroket menjadi Rp307,2 triliun di 2022, dan terakhir sedikit menurun ke angka Rp304,7 triliun pada 2023.
"Ini yang selalu terlihat bahwa kita berkontribusi ke setoran pemerintah dalam dua tahun terakhir selalu di atas Rp300 triliun," sambung Emma.
Lebih lanjut, kata Emma, dividen sebesar Rp9,4 triliun merupakan keputusan dari pemegang saham. Diakuinya, angka dividen tidak terlalu besar mengingat capital expenditure (capex) perusahaan yang tinggi.
"Jadi dipertahankan cash kita di Pertamina. Karena kemarin saja capex kita Rp100 triliun. Jadi kebijakan dari pemegang saham untuk cash kita di Pertamina dengan working capital yang demikian besar kebutuhannya. Jadi dividen diharapkan tidak terlalu besar, tapi tetap harus ada dividen," ujar Emma.
(FAY)