"Kalau ini posisi ya begini ya, kalau kami prepare perkembangannya pasti (anggaran) keluarnya pasti banyak sekali ya, kalau secara nomor (angka) kami belum bisa keluarkan, tetapi yang perlu kami sampaikan bahwa kami mempersiapkan baik itu sistem pergudangan ya, sistem logistik yang bagus, dan sistem yang bisa nantinya diberikan kepada masyarakat dengan pelayanan terbaik," kata dia.
Menurutnya, Pos Indonesia terus berbenah dengan memetakan dan mengaplikasikan setiap peluang bisnis. Tujuannya untuk merawat layanan pos yang kini telah berlangsung selama hampir tiga abad.
“Perusahaan ini harus bangkit karena usianya pada tahun ini akan menginjak 276 tahun. Kami terus memikirkan fundamental bisnis Pos Indonesia, salah satunya digitalisasi,” jelasnya.
Anna mencatat transformasi digital menjadi pemicu adanya pembaruan mulai dari layanan kurir, produk dan kanal, teknologi, hingga kultur di Pos Indonesia. Program ini merupakan salah satu cara perusahaan bersaing dengan perusahaan-perusahaan logistik lain.
Dia juga mencatat ada tiga cara mendorong pertumbuhan perusahaan, yakni build, buy, dan borrow. Pos Indonesia memilih strategi borrow melalui aksi kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan bisnis dan menjalankan program transformasi.