IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto merasa heran dengan langkanya minyak goreng di Indonesia. Padahal, Indonesia merupakan negara dengan produsen kelapa sawit terbesar.
"Jadi saudara-saudara, ini saya sampai cari-cari mazhab bisnis apa, madzah ekonomi apa ini? Produsen kelapa sawit terbesar di dunia tapi di negara sendiri minyak goreng hilang, ini adalah menurut saya kurang ajar," kata Prabowo di JCC, Senayan, Jakarta pada Rabu (23/7/2025).
Prabowo awalnya menyinggung tentang pasal 33 UUD 1945 yang dibuat oleh pendiri bangsa Indonesia yang pernah merasakan penjajahan, baik oleh kolonialisme maupun imperialisme, yang mana bentuk dari kapitalisme. Pasal tersebut menjadi dasar negara agar Indonesia tak lagi dijajah.
"Pasal 33 kalau kita simak sebetulnya sederhana tapi menggariskan apa-apa yang akan menyelamatkan dan mengamankan negara," katanya.
Dia melanjutkan, pasal 33 juga memiliki tujuan nasional dari sisi ekonomi, yang mana ekonomi dibangun berdasarkan azas kekeluargaan.
Bahkan, mengatur pula tentang penguasaan cabang produksi yang penting bagi negara dan menyangkut hajat hidup orang banyak.
Dia lantas menyinggung tentang produksi beras, jagung, hingga minyak goreng yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Namun, justru produksi seperti beras hingga minyak goreng yang menyangkut hajat hidup orang banyak itu malah dipermainkan berdasarkan keserakahan pihak-pihak tertentu.
"Sekarang saya tanya, kalau produksi beras ini hajat hidup orang banyak atau tidak? (Iyaa) Kalau produksi jagung hajat hidup orang banyak atau tidak? Kalau produksi minyak goreng hajat hidup orang banyak atau tidak?" kata dia.
"Bagaimana Indonesia produsen minyak goreng produsen kelapa sawit terbesar di dunia, terbesar di dunia kok bisa minyak goreng hilang? Langka," lanjut Prabowo.
(Nur Ichsan Yuniarto)