“Tanpa partisipasi aktif dari sektor ekonomi, kita tidak bisa mencapai pertumbuhan dan kesejahteraan,” katanya.
Lebih lanjut, Prabowo menggambarkan kawasan Pasifik sebagai wilayah yang paling dinamis di dunia dengan potensi besar dalam teknologi, demografi, dan sumber daya alam. Meskipun dihadapkan pada ketegangan geopolitik, Kepala Negara optimistis bahwa pemimpin kekuatan besar dunia pada akhirnya akan memilih kebaikan bersama.
"Terobosan-terobosan teknologi yang luar biasa menuntut para pemimpin untuk lebih bijaksana, lebih sabar, lebih akomodatif, karena kekuatan teknologi dapat membawa kemajuan yang signifikan bagi kehidupan manusia, namun kekuatan teknologi juga dapat menghancurkan kehidupan manusia dengan sangat cepat," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menguraikan potensi kerja sama dengan Peru, serta menggambarkan Indonesia sebagai negara yang telah berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi meskipun di tengah pandemi COVID-19. Dengan tingkat inflasi sebesar 2 persen, Indonesia terus mendorong stabilitas ekonomi dan membuka kesempatan lebih luas bagi investor asing.
Kepala Negara turut menjelaskan reformasi dalam sektor kesehatan dan pendidikan, termasuk membuka pintu bagi universitas dan rumah sakit asing untuk beroperasi di Indonesia. Dirinya mengungkapkan bahwa Indonesia akan memperluas kawasan ekonomi khusus untuk menarik teknologi canggih dan investasi dalam industri maritim serta perikanan.