Presiden Jokowi dan Xi Jinping Uji COba KCIC November Mendatang

IDXChannel - Presiden Jokowi Widodo dijadwalkan bakal melakukan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau yang juga disebut Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC, pada November 2022 mendatang.

Tak hanya sendiri, Presiden Jokowi rencananya juga akan didampingi langsung oleh Presiden China, Xi Jinping, selaku partner Indonesia dalam proyek ini. Kehadiran Xi Jinping ke Indonesia bersamaan dengan penyelenggaraan G20 di Bali, Indonesia, pada bulan yang sama.

Baca Juga:

Luhut Ingin  KCIC Diresmikan Langsung Oleh Jokowi - Xi Jinping

"Rencananya Presiden Jokowi dan Presiden China, Xi Jinping, akan melakukan uji coba dynamic test dari stasiun Tegal luar menuju stasiun Padalarang," ujar Corporate Secertary PT KCIC, Rahadian Ratry, dalam Market Review IDXChanel, Jumat (1/4/2022).

Rahadian menjelaskan pada konsep dynamic test ini nantinya kereta akan melaju dengan kecepatan yang sudah ditentukan. "Ini juga kita siapkan terkait dengan pelaksanaan G20, kami juga kami harapkan bahwa kereta cepat bisa muncul pada pelaksanan G20.

Baca Juga:

Luhut Turun Tangan, KCIC Kebut Proyek Konstruksi Tunnel 2 Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Hingga saat ini Rahadian menjelaskan proses pembangunan konstruksi sudah mencapai 80%. Setidaknya masih terdapat 2 tunel lagi yang belum tembus. Ditargetkan tunuel tersebut akan rampung pada bulan April hingga Mei tahun ini.

Rahadian mengatakan masih terdapat banyak hambatan dalam proses pembangunan proyek tersebut. Misal salah satunya adalah pandemi covid 19 yang saat ini belum selesai.

Baca Juga:

Tampik Adanya Pembengkakan Biaya, KCIC: Biaya Pembangunan Ulang Tiang KCJB Ditanggung Kontraktor 

Selanjutnya pengguna Tenaga Kerja Asing juga akhirnya menjadi kendala tersendiri untuk para pekerja. Karena para TKA tersebut memiliki posisi sebagai tenaga ahli yang membawahi para tenaga kerja lokal.

"Tentunya interaksi antar pekerja ini perlu menjadi perhatian, karena kita tidak mau proses terkenala," sambung Rahadian.

Selanjutnya kendala lain juga datang darinya masalah secara geografis. Hal tersebut menjadi kendala pembangunan tunel karena memiliki tekstur tanah yang berbeda dengan yang lain

"Ini memang lokasi yang tidak mudah untuk dilakukan pembangunan, sehingga perlu ada metode khusus yang memungkinkan pembangunan konstruksi kanal tersebut bisa berjalan," pungkasnya. (TSA)