Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra mengatakan, kehadiran Flyover Djuanda dapat mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di persimpangan Bundaran Aloha, tepatnya antara pertemuan Jalan Nasional Surabaya-Sidoarjo dengan Jalan Akses Bandara Juanda.
"Selain itu juga dapat mengurangi kepadatan dan risiko kecelakaan pada perlintasan kereta api jurusan Surabaya-Malang," lanjutnya.
Pembangunan Flyover Djuanda dilaksanakan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR sejak tanggal kontrak 1 November 2022 dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero)-PT Nindya Karya (Persero), KSO.
Biaya pembangunannya menggunakan dana SBSN tahun 2022-2024 (MYC) senilai Rp363,29 miliar untuk pembangunan jembatan layang sepanjang 858 meter.
(Dian Kusumo Hapsari)