"Jadi kalau kita ingin menghindarkan masyarakat dari dampak negatif digital, mari kita bersama-sama gaungkan ke seluruh penjuru dan pelosok Tanah Air, gerakan nasional literasi digital," ujarnya.
Dengan merubah cara berpikir di era digital, Johnny melihat momentum ini penuh harapan dan penuh peluang, termasuk peluang digital ekonomi. Digital ekonomi Indonesia digadang setara dengan 40% digital ekonomi ASEAN. Pemerintah menargetkan 50 juta masyarakat Indonesia memiliki literasi digital sampai pada tahun 2024.
"Untuk itu, setelah cakap digital, kita masukkan ruang digital dengan manfaat, termasuk manfaat ekonomi. Seperti misalnya migrasi dari UMKM fisik menjadi UMKM digital," tuturnya.
Selain itu mengajak juga masyarakat yang biasanya melakukan aktivitas fisik ke aktivitas digital, seperti pelatihan-pelatihan yang bisa dilakukan melalui virtual.
"Jadi untuk mengatasi hal negatif, mari kita ajak masyarakat untuk mengubah cara berpikir," tandas Johnny.
(IND)