IDXChannel - Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 3,9% di tahun 2021, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar 4,3%.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey mengatakan, penurunan proyeksi pertumbuhan ini sejalan dengan penurunan konsumsi rumah tangga di sektor ritel. Konsumsi rumah tangga menjadi komponen penting bagi perekonomian. Kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDB Indonesia mencapai sekitar 58%.
"Kita masih negara konsumsi, belum menjadi negara pengekspor. Tentunya penurunan konsumsi rumah tangga membuat penilaian terhadap pertumbuhan ekonomi kita menjadi turun dari harapan semula 4,3%-5,3%," ujarnya dalam diskusi Polemik MNC Trijaya, Sabtu (31/7/2021).
Roy melanjutkan, sektor yang mendukung konsumsi rumah tangga seperti pasar swalayan atau ritel yang menyediakan kebutuhan pokok masyarakat memang terlihat dari Indeks Penjualan Riil (IPR) dalam dua bulan terakhir.
"Bulan April masih 17,3% mom, kemudian Mei turun jadi 3,2%. Bulan Juni pasti turun lagi, apalagi Juli karena adanya pembatasan. Ini menggambarkan kinerja dari konsumsi," ungkapnya.