"Padahal tahun-tahun sebelumnya lebih kecil dan ini menandakan walaupun pandemi menerpa selama 2021, namun kepercayaan investasi di Jawa Barat tidak mengalami penurunan," katanya.
"Ini kan harus diteliti. COVID katanya ekonomi turun, tapi kenapa investasi malah naik. Berarti ada persepsi bahwa pandemi ini hanya sementara, tapi long term ekonomi akan pulih itu menjadi keyakinan," lanjut dia.
Kemudian, lanjut Kang Emil, pertama kali realisasi investasi PMA dan PMDN saat ini hampir seimbang atau 50:50. Hal itu menandakan penanam modal dalam negeri juga semakin banyak dan mau berinvestasi di bidang-bidang yang diminati.
"Jawaban kami selalu tiga, kenapa orang betah berinvestasi di Jawa Barat. Satu, infrastrukturnya sangat banyak. Ada 10 jalan tol sudah konstruksi, jalur kereta api, pelabuhan, dan lain sebagainya," sebutnya.
Kemudian, indeks sumber daya manusia (SDM) Jabar yang sangat produktif. Ketiga, pelayanan investasi yang cepat, akurat, dan berintegritas.