Fiki Ariyanti
IDXChannel - Ancaman resesi global 2023 menjadi momok bagi banyak negara. Kekhawatiran datang apakah Indonesia juga akan menjadi salah satu negara yang mengalami resesi.
"Selama 2022 dan tetap peluang di 2023, resiliensi (ketahanan) ekonomi kita lebih baik dibanding banyak negara, khususnya dalam pandemi dan pelonggaran restriksi sosial. Ini faktor peranan terbesar dalam menentukan aktivitas ekonomi di 2023," ucap Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu di Jakarta, Rabu (4/1/2023).
Menurutnya, pemerintah berhasil menjaga ekonomi relatif terlindungi dari berbagai gejolak besar yang ada di global selama 2022 yang menjadi tahun penuh ketidakpastian.
"Dari sisi inflasi, kita gerak cepat menjaga daya beli masyarakat, memastikan bahan makanan tersedia merata di seluruh Indonesia. Hal ini tercermin dari data inflasi sampai Desember 2022 untuk volatile food menurun," terangnya.
"Ini jadi modal karena bukan hanya levelnya (inflasi)cukup rendah dibanding negara lain. Ini juga menjadi peluang bagi pusat dan daerah kerjasama memastikan pasokan barang primer dijaga 2023," tambah Febrio.
Dengan melihat kondisi ini, dia memproyeksikan, ekonomi Indonesia pada 2022 berada di kisaran 5,2 persen sampai 5,3 persen.
"Dari leading indicators yang kita ikuti PMI manufaktur Desember 2022 meningkat dibanding November, di tengah mayoritas negara di dunia masuk pada tren kontraksi atau melemah. Ini adalah tanda-tanda ekonomi kita masih cukup resilience sampai akhir 2022," pungkas Febrio.
(FAY)
