IDXChannel - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, akan terus berupaya agar harga tiket pesawat murah dapat diberlakukan di seluruh provinsi di Indonesia.
Dengan begitu, dapat mendukung capaian target 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) pada 2023.
Sandiaga menambahkan, tiket pesawat murah memang tidak sama rata promonya dan tidak berlaku di semua provinsi. Baru sejumlah destinasi yang diberlakukan harga tiket pesawat terjangkau, seperti rute Jakarta-Bandung, Jakarta-Sorong, Jakarta-Labuan Bajo, dan Jakarta-Bali.
Untuk itu, kata dia, ke depannya dengan bertambahnya jumlah pesawat disertai meningkatnya ketersediaan kursi, diharapkan harga tiket akan berangsur turun dan dapat dijangkau di seluruh wilayah Nusantara.
"Karena target pergerakan wisatawan dalam negeri itu 1,4 miliar dan ini harus ditopang oleh semua stakeholders," ujarnya ditulis Selasa (21/2/2023).
Sandiaga memproyeksikan, saat musim libur Hari Raya Idul Fitri 1444 H yang jatuh pada April 2023, akan terjadi lonjakan permintaan yang signifikan, sehingga memerlukan lebih banyak jumlah pesawat yang beroperasi.
"Kita harus menjaga jangan sampai ada net outflow dari wisatawan kita yang justru berwisata di luar negeri," ujar Sandiaga.
Sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di 2023 dapat tercapai.
Sandiaga melanjutkan, capaian itu ditunjang dengan penambahan jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi (seat capacity serta penyelenggaraan event-event berkualitas di Tanah Air.
"Arahan Presiden bahwa target wisman dan wisnus harus tercapai dengan penambangan jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi, kemudahan regulasi termasuk visa, bebas visa kunjungan dan Visa on Arrival, juga berkaitan dengan penyelenggaraan event-event yang berkualitas," katanya.
Sandiaga menjelaskan, untuk penambahan penerbangan, pihaknya menargetkan tiga negara pasar yakni India, China dan Rusia akan menjadi fokus utama. Di mana tiga negara tersebut dipilih, karena berdasarkan data demand dari masyarakatnya untuk berkunjung ke Indonesia terutama Bali sangat tinggi.
(FAY)