Sandiaga menyebut, antusiasme para seller dan buyer cukup tinggi, di mana produk-produk pariwisata dan ekonomi kreatif terbaik dihadirkan.
Sementara itu, business to business (B2B) bagi para pelaku usaha pariwisata antara negara ASEAN, terdiri ASEAN NTOs, ASEAN Tourism Industries, Travel and Tourism Hospitality Industries, hotels dan accommodation industries, TA/TO. Serta pelaku MICE, tercatat nilai transaksi sekitar USD55 - 60 juta.
"Target kita nanti telah semua terbukukan sekitar USD100 juta dolar. Sepertinya akan tercapai, dan kami sangat bersyukur bahwa ATF dan TRAVEX baik B2B dan B2C-nya sukses," terangnya.
Sandiaga menyebut, kesuksesan ATF ini akan menjadi kunci pengembangan pariwisata di negara ASEAN ke depan. Serta merupakan momentum strategis bagi Indonesia untuk dapat menarik lebih banyak wisatawan mancanegara, sehingga target 7,4 juta kunjungan di tahun 2023 bisa kita capai.