Attrack teknologi di industri pariwisata ini, menurut Sandiaga sangat berpengaruh dan meningkat.
“48 persen wisatawan mencari tiket pesawat di mobile phone, 47 persen wisatawan melakukan perbandingan penerbangan, 40 persen melakukan pemesanan melalui mobile phone, dan 22 persen sudah melaukan chatboth dalam perencanaan wisata dan ini luar biasa sekali,” bebernya.
Lebih lanjut Sandiaga menjelaskan, calon wisatawan menjadikan media sosial sebagai inspirasi utama melihat wisata global lewat YouTube. Data tersebut mencapai 40 persen.
“35 persen dari mulut ke mulut dan 33 persen dari IG,” sambungnya.
Sementara itu, untuk tren wisata kuliner yang menjadi top activity terutama kuliner lokal sebesar 46 persen, 42 persen jalan-jalan dan lihat-lihat, dan 40 persen ke daerah wisata ke pantai.
“Beberapa tren aktivitas dan tour dan actration, Asia semakin berkembang. Mereka akan datang dalam small grup, lebih banyak mengarah pada outdoor activity travel localy dan mendapatkan pengalaman yang baik,” tutup Sandiaga Uno.
(FAY)