sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sering Tak Dipandang, Perkumpulan Ini Bangun Lupba untuk Mewadahi UMKM Alumni Unpad

Economics editor Arif Budianto/Kontributor
04/07/2021 18:59 WIB
Sepak terjang para pelaku UMKM tidak banyak dipandang. Apalagi bagi para alumni perguruan tinggi yang menjadi entrepreneur sering kali pamornya kalah.
UMKM (Ilustrasi)
UMKM (Ilustrasi)

IDXChannel - Banyak pihak yang menganggap bahwa pelaku usaha adalah ujung tombak ekonomi dan kemampuannya dalam penyerap tenaga kerja terbesar. Sehingga banyak upaya dilakukan agar masyarakat mau menjadi entrepreneur

Tapi tak bisa dipungkiri, sepak terjang para pelaku UMKM tidak banyak dipandang. Apalagi bagi para alumni perguruan tinggi yang menjadi entrepreneur sering kali pamornya kalah di banding birokrat sukses. Padahal mereka memiliki produk yang tak kalah berkualitas. Mereka pun mampu menyerap tenaga kerja, di tengah tingginya pengangguran di negeri ini. 

Hal itu juga yang mendasari Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) melalui badan usahanya dengan mendirikan Lupba. Sebuah wadah bagi para alumni yang menjadi entrepreneur untuk memajukan usaha mereka, melalui penjualan produk atau pelatihan.

"Targetnya, kami ingin agar para alumni Unpad yang memiliki usaha atau produk, bisa naik kelas bersama Lupba," kata pengurus PBA yang juga pengelola Lupba Cafe di Mal BTC Andri Ganamurti kepada MNC Portal Indonesia.

Kendati baru berjalan tiga bulan, namun Lupba telah memiliki jaringan dengan lebih dari 800 alumni yang memiliki usaha. Mereka bergerak di berbagai bidang usaha seperti kuliner, fesyen, dan lainnya. Melalui Lupba ini, mereka bisa menitip atau menjual produknya.

"Jadi UMKM yang merupakan alumni Unpad ini bisa menitip produknya di Lupba, atau menjual produknya kepada kami, untuk kami pasarkan memakai brand Lupba. Dengan begitu, kami berharap usaha mereka bisa semakin maju dan berkembang," jelas dia. 

Saat ini, beberapa produk yang telah dihimpun di Lupba diantaranya penganan untuk oleh oleh, seperti dodol. Kemudian ada produk madu, hingga frozen food seperti cireng. Sementara produk yang telah bekerjasama dan dilabeli Lupba diantaranya keripik pisang dan kopi, bawang goreng, sambal goang, sambal geprek, madu, dan lainnya. 

Produk itu, kata dia, kini telah dijual di dua toko atau cafe Lupba di Bandung. Yaitu di Graha Kadin Jabar dan BTC Mal di Jalan Djunjunan, Kota Bandung. Namun untuk di Graha Kadin Jabar saat ini sedang dalam proses renovasi tempat. Pihaknya juga memfasilitasi dengan membuka penjualan di beberapa market place.

Untuk di BTC, kata dia, Lupba hadir dengan konsep cafe. Di mana memanfaatkan tempat yang berdekatan dengan sejumlah travel jurusan Bandung-Jakarta, sehingga bisa dijadikan tempat menunggu sambil menikmati beberapa menu spesial hingga belanja oleh oleh. 

"Sejauh ini responsnya cukup bagus, walaupun baru tiga bulan hadir, omzet kami terus meningkat. Apalagi ada beberapa produk yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Menariknya lagi, semua yang kami jual adalah produk dalam negeri buatan para alumni Unpad," beber dia.

Lebih lanjut dia menceritakan, kehadiran Lupba tak bisa dilepaskan dari keberadaan dua sosok yang menjadi inisiator. Yaitu Kang Azoo (Dr Ary Zulfikar SH MH) yang merupakan lawyer dan Teh Dete (Dr Dewi Tenty Septiani SH MH) seorang notaris dan pemerhati UMKM.

Saat itu, ketika Kang Zoo akan mencalonkan diri sebagai calon ketua IKA Unpad dari jalur independen, mencetuskan ide menggerakkan alumni yang menjadi entrepreneur. Walaupun saat itu dia memilih mundur sebagai calon, namun idenya tetap dijalankan dan memberi kenaikan bagi banyak alumni. (NDA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement