IDXChannel - Sejumlah penduduk di Shanghai China mengalami frustasi hingga kekurangan makanan akibat lockdown kasus Covid. Selain itu, masih ada perintah tinggal di rumah yang dianggap sangat membingungkan.
Awalnya, pihak pemerintah China bersumpah akan menghindari lockdown seluruh kota, para pejabat mengubah taktik pada Minggu ini penutupan bertahap. Dengan membagi dua pusat keuangan China sehingga dapat menguji 25 juta penduduk.
Lockdown 4 hari di daerah Pudong dimulai pada hari Senin diikuti oleh perintah tinggal di Rumah untuk zona Puxi berpenduduk padat akan dimulai pada hari Jumat. Tetapi orang banyak di lingkungan Puxi tiba-tiba diperintahkan masuk pada Kamis pagi, sementara sebagian besar Pudong tetap tutup pada hari Jumat membuat marah warga di kedua sisi.
”Ini adalah penguncian seluruh kota secara de facto," kata seorang pengguna Weibo (sosial media Twitter China) dilansir Times of India, Sabtu (2/4/2022)
"Banyak jalan dan kompleks pudong masih terkunci hanya sedikit yang dicabut," sambungnya
Akibat pembatasan itu terjadi panic buying 'pembelian panik' dan kekurangan pengemudi pengiriman untuk membawa makanan ke jutaan orang yang sekarang terjebak di rumah. Penghuni beberapa bangunan telah melewati pembatasan dengan menerima kiriman yang diikat dengan tali yang diturunkan ke tanah menurut wartawan AFP.
"Beli makanan online itu ribet karena jumlah pengantarnya terbatas," kata Sun Jian warga Puxi
" Yang ditakuti semua orang sekarang bukanlah sakit tetapi dikirim ke ruang isolasi di fasilitas darurat dimana kondisinya sangat buruk," sambungnya.