Michelle Natalia
“Karena memang harga bauksit itu relatif rendah, ya di bawah USD60. Tetapi kalau dia sudah menjadi aluminium bisa di atas USD2.300, jadi nilai tambahnya luar biasa. Dan kedua, pemerintah menyadari bahwa sebagian daripada eksportir itu melakukan investasi yang tidak sepenuhnya direalisasikan,” kata Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga turut menyinggung mengenai ketetapan lama periode menahan valas dan sanksi Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang diatur dalam PBI Nomor 21/14/PBI/2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dan Devisa Pembayaran Impor dan PP Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam.
“Kalo devisanya parkir di negara sendiri, kayak Thailand itu mewajibkan tiga bulan, nah itu akan memperkuat cadangan devisa kita dan akan memperkuat kurs Rupiah. Inilah yang diperlukan di tahun 2023," jelas dia.
"Dengan ekspor yang baik, kita minta dolarnya itu pulang, dan dolarnya pulang tentu di sini dengan tingkat suku bunga tertentu dari sistem perbankan yang ditopang oleh BI. Memang ada permintaan BI, PP 1-nya terkait dengan devisa ini direvisi. Nah kami sedang mempersiapkan itu,” pungkasnya.
(YNA)
