Sementara Peneliti Center of Innovation and Digital Indef, Hanif Muhammad, terkesan pesimistis dengan proyek ristek tersebut. Dia memandang, Bukit Algoritma tak akan sama seperti Silicon Valley. Bahkan, proyek yang digarap PT Amarta Karya (Persero) atau Amka sama dengan proyek Science Techno Park yang digagas sejak 2015-2019, namun gagal.
"Ini pure diinisiasi pemerintah saja, 100 Science Techno Park 2015-2019 terbukti gagal. Sekarang ada Bukit Algoritma yang inisiatifnya sendiri mengeluarkan pernyataan dia murni swasta. Apakah ini akan gagal kembali. Atau ini hanya proyek properti," katanya. (TIA)