Menurut Hendi, ekonomi Indonesia akan mendapatkan dampak positif khususnya dari penghematan devisa, yang selama ini digunakan untuk mengimpor bahan baku emas dari luar negeri.
"Dengan sinergi ini, Indonesia menghemat devisa karena tidak harus importasi bahan baku untuk produksi logam mulianya Antam. Artinya, rakyat Indonesia menikmati hasil dari hasil bumi sendiri, dari bahan baku sampai bahan jadinya," katanya.
Hendi memaparkan, Freeport Indonesia adalah salah satu produsen emas di Indonesia dengan kapasitas pemurnian sekitar 50-60 ton emas per tahun.
Sementara itu, Antam menjadi satu-satunya anggota MIND ID yang telah berhasil melakukan kapitalisasi di pasar end user Indonesia, dengan penjualan pada 2023 mencapai 26,1 ton.