Sebagai penutup, Sri menekankan bahwa pemulihan ekonomi terjadi cukup kuat dan merata. Scarring effect juga sudah mulai disembuhkan. Selain itu, kenaikan komoditas global memberi tambahan pendapatan dan menciptakan kesehatan yang makin kuat dari APBN tahun 2022. Sementara, perekonomian sudah semakin kuat dengan konsumsi masyarakat, investasi, dan ekspor yang menjadi motor pemulihan ekonomi.
“Sehingga APBN bisa konsolidasi dan berfungsi sebagai shock absorber. Saya berharap bahwa situasi yang baik masih bisa kita jaga walaupun kondisi global sangat sangat dinamis dan bahkan cenderung volatile. Kita akan terus mewaspadai pertumbuhan ekonomi kita yang juga dipengaruhi oleh global dan juga dari sisi komposisi pertumbuhan ekonomi. Dan terakhir, kita juga berharap APBN kita juga akan semakin kuat dan makin sehat untuk kita bisa memasuki dan menjaga perekonomian kita,” pungkasnya.
(NDA)