IDXChannel - Perekonomian Indonesia diyakini masih tangguh (resilient) di tengah tingginya ketidakpastian global. Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia (BI) akan akan terus mendukung lewat kebijakan yang pro pada pertumbuhan sembari menjaga stabilitas.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan tetap akan mencapai 5 persen," ujar Ketua Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sekaligus Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers secara daring, Kamis (24/4/2025).
Sri Mulyani juga mengapresiasi kesigapan BI menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah gejolak di pasar keuangan. Tekanan terutama setelah Presiden AS, Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif terhadap ratusan negara mitra dagangnya
Dia mengatakan, kurs rupiah pada akhir Maret 2025 berada di level Rp16.560 per dolar AS, menguat 0,12 persen dibandingkan akhir bulan sebelumnya. Namun, tekanan terjadi di pasar offshore non-delivery forward (NDF) saat Indonesia mengalami libur panjang Idulfitri kala pasar domestik tidak aktif.
BI, kata Sri Mulyani, melakukan melakukan intervensi di pasar offshore NDF secara berkesinambungan, terutama di pasar Asia, Eropa, dan AS, untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Kurs rupiah melemah pasca libur panjang namun belakangan cukup stabil dan terkendali di kisaran Rp16.800 per dolar AS.